Senin, 19 Desember 2016

Farmasi Fisika



PERTANYAAN
1.    Apa tujuan dari uji stabilitas obat dan mengapa penting mempelajari stabilitas obat dalam bidang farmasi ?
2.    Jelaskan jenis-jenis pembuatan sistem koloid minimal 4jenis pembuatan !
3.    Jelaskan tahapan-tahapan pembuatan sediaan dry sirup secara industri dan secara lab !
4.    Apa yang anda pahami mengenai TEKNIK COMPOUNDING SEDIAAN SOLID !
5.    Apa yang dimaksud dengan ketidakstabilan fisika,kestabilan farmakologi,kestabilan mikrobiologi,stabilitas toksikologi dan faktor yang mempengaruhi stabilitas mikrobioogi ?

JAWABAN PERTANYAAN

1.    Tujuan :
·      Menentukan tingkat reaksi penguraian suatu zat 
·      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat
·      Menentukan Ea (Energi aktifasi) dari reaksi penguraian suatu zat
·      Menentukan waktu paruh suatu zat
Penting mempelajari stabilitas dalam bidang farmasi agar dapat mengetahui periode waktu yang ditetapkan pada tingkat konfidensi 95% karena periode waktu tersebut produk tetap mengandung zat aktif tidak kurang dari batas bawah spesifikasi dari jumlah yang tertera pada label obat. Stabilitas kimia obat sangat penting karena menjadi kurang efektif  mengalami degradasi.. Dekomposisi juga dapat menghasilkan obat beracun oleh produk yang berbahaya bagi pasien.
2.    Jenis-jenis pembuatan sistem koloid :
1        Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian larutan
a)Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
b)Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
2        Cara Dispersi
Cara dispersi adalah cara mengubah partikel-partikel kasar menjadi partikel-partikel koloid. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
a)    Cara mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contohnya, pembuatan sol belerang dilakukan dengan cara mencampur belerang dengan gula kemudian digerus sampai halus. Setelah itu, campuran didispersikan ke dalam air.
b)   Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat peptisasi (pemecah). Zat peptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Contohnya, Sol Al(OH)3 dalam jumlah banyak dapat membentuk endapan, dapat diubah menjadi koloid dengan menambahkan AlCl3.
c)    Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untuk membuat sol logam. Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium pendispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid (Purba, 2006: 179).
3.    “Dry Syrup” atau sirop kering, berupa campuran obat dengan sukrosa, harus dilarutkan dalam jumlah air tertentu sebelum dipergunakan. Keuntungan sirop kering dari pada sirop cairan, biasanya sirop kering dapat tahan disimpan lebih lama. Contohnya Ampicillin trihydrate “dry syrup”, ekivalen dengan 25 mg/ml sirop cairan kalau sudah dilarutkan dalam jumlah air yang ditentukan.
4.    Teknik compounding sediaan solid adalah proses yang menggabungkan bahan-bahan yang berbeda untuk menghasilkan produk yang homogen. Pencampuran dalam sediaan farmasi dapat diartikan sebagai proses penggabungan dua atau lebih komponen sehingga setiap partikel yang terpisah dapat melekat pada partikel dari komponen lain (Bhatt dan Agrawal, 2007).
5.    Ketidakstabilan fisika : suatu keadaan dimana terjadi Perubahan struktur kristal, Perubahan kondisi distribusi, Perubahan konsisitensi atau kondisi agregat, Perubahan perbandingan kelarutan, dan Perubahan perbandingan hidratasi
Kestabilan farmakologi : Aktivitas senyawa bioaktif disebabkan oleh interaksi antara molekul obat dengan bagian molekul dari obyek biologis yaitu resptor spesifik. Untuk dapat berinteraksi dengan reseptor spesifik dan menimbulkan aktivitas spesifik, senyawa bioaktif harus mempunyai stuktur sterik dan distribusi muatan yang spesifi pula. Dasar dari aktivitas bioogis adalah proses-proses kimia yang kompleks mulai dari saat obat diberikan sampai terjadinya respons biologis.
Kestabilan mikrobiologi : Stabilitas mikrobiologi suatu sediaan adalah keadaan di mana tetap sediaan bebas dari mikroorganisme atau memenuhi syarat batas miroorganisme hingga batas waktu tertentu.Terdapat berbagai macam zat aktif obat, zat tambahan serta berbagai bentuk sediaan dan cara pemberian obat.
Stabilitas toksikologi : Stabilitas toksikologi adalah ukuran yang menujukkan ketahanan suatu senyawa/bahan akan adanya pengaruh kimia, fisika, mikrobiologi dan farmakologi yang tidak menyebabkan peningkatan toksisitas secara signifikan
Faktor yang mempengaruhi stabilitas mikrobiologi :
1.      Faktor Sifat Fisika-Kimia Zat aktif  dan Zat tambahan
2.      Faktor Kontaminasi dari Bahan Baku dan Proses
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar