PERTANYAAN
1.
Apa
tujuan dari uji stabilitas obat dan mengapa penting mempelajari stabilitas obat
dalam bidang farmasi ?
2.
Jelaskan
jenis-jenis pembuatan sistem koloid minimal 4jenis pembuatan !
3.
Jelaskan
tahapan-tahapan pembuatan sediaan dry sirup secara industri dan secara lab !
4.
Apa
yang anda pahami mengenai TEKNIK COMPOUNDING SEDIAAN SOLID !
5.
Apa
yang dimaksud dengan ketidakstabilan fisika,kestabilan farmakologi,kestabilan
mikrobiologi,stabilitas toksikologi dan faktor yang mempengaruhi stabilitas
mikrobioogi ?
JAWABAN PERTANYAAN
1.
Tujuan :
·
Menentukan
tingkat reaksi penguraian suatu zat
·
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat
·
Menentukan
Ea (Energi aktifasi) dari reaksi penguraian suatu zat
·
Menentukan
waktu paruh suatu zat
Penting mempelajari stabilitas dalam bidang farmasi agar dapat mengetahui periode
waktu yang ditetapkan pada tingkat konfidensi 95% karena periode waktu tersebut produk tetap
mengandung zat aktif tidak kurang dari batas bawah spesifikasi dari jumlah yang
tertera pada label obat. Stabilitas
kimia obat sangat penting karena menjadi kurang efektif mengalami
degradasi.. Dekomposisi juga dapat menghasilkan obat beracun oleh produk
yang berbahaya bagi pasien.
2. Jenis-jenis pembuatan sistem koloid :
1
Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati
(molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan
melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi
rangkap, atau dengan pergantian larutan
a)Reaksi
Redoks
Reaksi
redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
b)Hidrolisis
Hidrolisis
adalah reaksi suatu zat dengan air.
2
Cara Dispersi
Cara dispersi adalah cara mengubah partikel-partikel
kasar menjadi partikel-partikel koloid. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain:
a) Cara
mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan
lumpang atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu,
kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contohnya, pembuatan sol belerang
dilakukan dengan cara mencampur belerang dengan gula kemudian digerus sampai
halus. Setelah itu, campuran didispersikan ke dalam air.
b) Cara
peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari
butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat peptisasi
(pemecah). Zat peptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir
koloid. Contohnya, Sol Al(OH)3 dalam jumlah banyak dapat membentuk endapan,
dapat diubah menjadi koloid dengan menambahkan AlCl3.
c) Cara
Busur Bredig
Cara ini digunakan untuk membuat sol logam. Cara
busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan
koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium pendispersi,
kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom
logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi
sehingga membentuk partikel koloid (Purba, 2006: 179).
3. “Dry
Syrup” atau sirop kering, berupa campuran obat dengan sukrosa, harus dilarutkan dalam jumlah air
tertentu sebelum dipergunakan. Keuntungan sirop kering dari pada sirop cairan,
biasanya sirop kering dapat tahan disimpan lebih lama. Contohnya Ampicillin
trihydrate “dry syrup”, ekivalen dengan 25 mg/ml sirop cairan kalau sudah
dilarutkan dalam jumlah air yang ditentukan.
4. Teknik compounding sediaan
solid adalah proses yang menggabungkan bahan-bahan yang
berbeda untuk menghasilkan produk yang homogen. Pencampuran dalam sediaan
farmasi dapat diartikan sebagai proses penggabungan dua atau lebih komponen
sehingga setiap partikel yang terpisah dapat melekat pada partikel dari komponen
lain (Bhatt dan Agrawal, 2007).
5. Ketidakstabilan fisika : suatu keadaan dimana terjadi Perubahan
struktur kristal, Perubahan
kondisi distribusi,
Perubahan konsisitensi atau kondisi agregat, Perubahan perbandingan kelarutan, dan Perubahan perbandingan hidratasi
Kestabilan farmakologi : Aktivitas senyawa bioaktif
disebabkan oleh interaksi antara molekul obat dengan bagian molekul dari obyek
biologis yaitu resptor spesifik. Untuk dapat berinteraksi dengan reseptor
spesifik dan menimbulkan aktivitas spesifik, senyawa bioaktif harus mempunyai
stuktur sterik dan distribusi muatan yang spesifi pula. Dasar dari aktivitas
bioogis adalah proses-proses kimia yang kompleks mulai dari saat obat diberikan
sampai terjadinya respons biologis.
Kestabilan
mikrobiologi : Stabilitas
mikrobiologi suatu sediaan adalah keadaan di mana tetap sediaan bebas dari
mikroorganisme atau memenuhi syarat batas miroorganisme hingga batas waktu
tertentu.Terdapat berbagai macam zat aktif obat, zat tambahan serta berbagai
bentuk sediaan dan cara pemberian obat.
Stabilitas toksikologi : Stabilitas toksikologi adalah ukuran yang
menujukkan ketahanan suatu senyawa/bahan akan adanya pengaruh kimia, fisika,
mikrobiologi dan farmakologi yang tidak menyebabkan peningkatan toksisitas
secara signifikan
Faktor
yang mempengaruhi stabilitas mikrobiologi :
1. Faktor Sifat
Fisika-Kimia Zat aktif dan Zat tambahan
2. Faktor Kontaminasi
dari Bahan Baku dan Proses
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar