Senin, 19 Desember 2016

Penentuan kerapatan dan bobot jenis



LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
“ PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS “


Disusun oleh :
   
    Kiki Malinda




UNIVERSITAS AL GHIFARI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
BANDUNG
2016

BAB I
TUJUAN DAN PRINSIP PERCOBAAN


1.1              Tujuan Percobaan

Menentukan kerapatan dan bobot jenis bermacam-macam zat.



1.2              Prinsip Percobaan

Menetapkan massa dan bobot jenis dengan cara memasukkan sampel seperti kedalam alat  yang akan digunakan yaitu piknometer, kemudian dihitung bobot  jenisnya.

























BAB II
DASAR TEORI

Keadaan bahan secara keseluruhan secara mudah dapat dibagi menjadi zat padat dan fluida. Zat padat cenderung tegar dan mempertahankan bentuknya, sementara fluida tidak mempertahankan bentuknya tetapi mengalir. Fluida meliputi cairan, yang mengalir dibawah pengaruh gravitasi sampai menempati daerah terendah yang mungkin dari penampungnya, dan gas, yang mengembang mengisi penampungnya tanpa peduli bentuknya. Perbedaan antara zat padat dan cairan tidak tajam. Walaupun es dianggap sebagai zat padat, aliran sungai es sangat dikenal. Demikian pula kaca, dan bahkan batu dibawah tekanan yang besar, cenderung mengalir sedikit untuk periode waktu yang panjang (Petrucci, 1999).
Bobot jenis adalah konstanta/tetapan bahanya bergantung pada suhu untuk padat, cair, dan bentuk gas yang homogen. Didefinisikan sebagai hubungan dari massa (m) suatu bahan terhadap volumenya. Atau bobot jenis adalah suatu karakteristik bahan yang penting yang digunakan untuk pengujian identitas dan kemurnian dari bahan obat dan bahan pembantu, terutamadaricairandanzat-zat bersifat seperti malam. (Rudolf, Voigt., 1994)
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tertentu (biasanya 25o C). Rapat jenis (specific gravity) adalah perbandingan antara bobot jenis suatu zat pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o /25o, 25o/4o, 4o,4o). Untuk bidang farmasi biasanya 25o/25o. (Tim asisten UNHAS., 2008)
Kerapatan atau densitas adalah massa per satuan. Satuan umumnya adalah kilogram per meter kubik, atau ungkapan  yang umum, gram per sentimeter kubik, atau gram per milliliter. Pernyataan awal mengenai kerapatan adalah bobot jenis. Satuannya sudah kuno dan sebaiknya tidak dipakai lagi. Penjelasan berikut diberikan sebagai petunjuk. (Brescia, dkk., 1975)
Kerapatan berubah dengan perubahan temperatur (dalam banyak kasus, kerapatan menurun dengan kenaikan temperatur, karena hampir semua substansi mengembang ketika dipanaskan). Konsekuensinya, temperatur harus dicatat dengan nilai kerapatannya. Sebagai tambahan, tekanan gas harus spesifik (Stoker., 1993).




























BAB III
ALAT BAHAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN




3.1       Alat Dan Bahan
            Alat :
-          Piknometer
-          Timbangan
-          Pipettetes

Bahan :
-          Air
-          Etanol
-          Aseton
-          Kloroform
-          ZnO
-          Paracetamol
-          AsamSalisilat
-          Acetosal

3.2       ProsedurPercobaan
A.    Penentuan Volume Piknomter Pada Suhu Percobaan
1.      Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama.
2.      Isi piknometer dengan air hingga penuh
3.      Piknometer ditutup, pipa kapilernya dibiarkan terbuka dan suhu airnya dibiarkan naik sampai mencapai suhu percobaan, lalu pipa kapiler piknometer ditutup.
4.      Biarkan suhu dalam piknometer mencapai suhu kamar air yang menempel diusap dan ditimbang dengan seksama.
5.      Lihat dalam table, berapa kerapatan air pada suhu percobaan yang digunakan untuk menghitung voume air = volume piknometer.
Cara Perhitungan :
        Bobot piknometer + air  = a + b gram
        Bobot Piknometer kosong = a gram
        Bobot air                            = b gram
Dari tabel diketahui kerapatan air pada suhu perobaan  =  ρ air
        Volume piknometer = b  gram/ml-1
                                                  = b   ml

        = VP ml

B.     Penentuan Kerapatan Zat Cair X (Etanol, Aseton dan Kloroform)
a.       Lakukan penimbangan zat X dengan menggunakan piknometer yang sama seperti percobaaan A, misal bobot C = c gram
b.      Kerapatan zat cair X =  c gram     =      gram ml-1
VpmlVp
C.     Penentuan Kerapatan Zat Padat Yang Kerapatannya Lebih Besar Dari Pada Air
a.       Lakukan penimbangan zat padat yang akan ditentukan kerapatannya, misalnya = x gram
b.      Masukkan zat padat tersebut ke dalam piknometer yang sama lalu diisi penuh dengan air.
c.       Lakukan penimbangan dengan memperhatikan suhu percobaan sama seperti percoban 1A. Misalkan bobotnya = d gram
d.      Perhitungan :
1.      Bobot piknometer + zat padat + air =  d                            gram
Bobot zat padat                              =  x                              gram
                                                                                                        (-)
Bobot air + piknometer                  =  (d – x)  gram
Bobot air                                         =  (d – x – a)   gram

2.      Bobot air yang ditumpahkan oleh adanya zat padat =
(b – (d-x-a)) gram atau (b-d + x + a)




3.      Volume air yang ditumpahkan = volume zat padat =

Kerapatan zat padat =
                         = gram ml-1
D.    Bobot Jenis
1.      Bobot piknometer kosong                                     =          11, 5    gram
2.      Bobot piknometer + air                                         =          21,6     gram
3.      Bobot piknometer + etanol                                   =          19,9     gram
4.      Bobot piknometer + aseton                                   =          19,5     gram
5.      Bobot piknometer + kloroform                             =          26,5     gram
6.      Bobot piknometer + ZnO + air                             =          22,3     gram
7.      Bobot piknometer + Paracetamol + air                 =          21,7     gram
8.      Bobot piknometer + AsamSalisilat + air               =          20,8     gram
9.      Bobot piknometer + Acetosal + air                       =          22,3     gram
10.  Lihat dalam table
a.       Kerapatan air pada suhu percobaan                =          0,98     gram ml-1
b.      Bobot jenis etanol pada suhu percobaan         =          0,84     gram ml-1
c.       Bobot jenis aseton pada suhu perobaan          =          0,81     gram ml-1
d.      Bobot jenis kloroform pada suhu percobaan  =          1,52     gram ml-1



















BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


4.1       Hasil Percobaan
           
Zat
Harga Experimental
HargaResmi
Air
0,98 gram/ ml-1
1 gram/ml
Etanol
0,84 gram/ ml-1
0,78 gram/ml
Aseton
0,81 gram/ ml-1
0,79 gram/ml
Kloroform
1,52 gram/ ml-1
1,49 gram/cm3
ZnO
1,06 gram/ ml-1
5,61 gram/cm3
Paracetamol
1,01 gram/ ml-1
1,26 gram/cm3
AsamSalisilat
0,92 gram/ ml-1
1,44 gram/cm3
Acetosal
1,008 gram/ ml-1
1,4 gram/cm3

PERHITUNGAN :
1.      Asetosal
Bobot piknometer + zat padat + cair = 22,3 gram
Bobot zat padat (Asetosal) = 1,008 gram
Bobot air + piknometer = 21,292 gram
Bobot air = 9,492 grambobot air yang ditumpahkan oleh adanya zat padat = 0,308 gram
Volume air yang ditumpahkan = volume zat padat = 9,8 – 22,3 + 1,008 =  0,314 gram
                                                                                                0,98
Kerapatan zat padat = 0,98 = 31,81 gram
                                    0,308
2.      ZnO
Bobot piknometer + ZnO + air = 22,3 gram
Bobot zat padat =1,015 gram
Bobot air + piknometer = 21,285 gram
Bobot air = 9,585 gram
Bobot air yang ditumpahkan karena zat padat = 1,015 gram
Volume air yang ditumpahkan = volume zat padat = 0,958 gram
Kerapatan zat padat = 10,44 gram
3.      Parasetamol
Bobot piknometer + PCT + air = 21,7 gram
Bobot zat padat =1,005 gram
Bobot air + piknometer = 20,695 gram
Bobot air = 9,095 gram
Bobot air yang ditumpahkan karena zat padat = 1,005 gram
Volume air yang ditumpahkan = volume zat padat = 0,995 gram
Kerapatan zat padat = 10,05 gram
4.      Asam Salisilat
Bobot piknometer + As.Salisilat + air = 20,8 gram
Bobot zat padat =1,013 gram
Bobot air + piknometer = 19,787 gram
Bobot air = 9,187 gram
Bobot air yang ditumpahkan karena zat padat = 1,101 gram
Volume air yang ditumpahkan = volume zat padat = 1,013 gram
Kerapatan zat padat = 9,082 gram



4.2       Pembahasan
            Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10ml-50ml..
Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri.
Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan piknometer pada bobot sesungguhnya. Setelah itu didiamkan sampai dingin dalam baskom berisi air es. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Akhirnya piknometer yang berisi sampel ditimbang.Hal tersebutdilakukanuntuksampel alcohol, aseton, kloroform, dan zat padat (ZnO, Paracetamol, asamsalisilat dan asetosal yang ditambahkan dengan aquadest).


BAB V
KESIMPULAN
            Setelah melakukan percobaan ini didapatkan hasil :
Volume piknometer pada suhu percobaan adalah 10 ml kerapatan dan berat jenisnya :
·         Kerapatan air pada suhu percobaan : 0,08 gr/ml
·         Bobot jenis etanol pada suhu percobaan : 0,84 gr/ml
·         Bobot jenis aseton pada suhu percobaan : 0,81 gr/ml
·         Bobot jenis kloroform pada suhu percobaan : 1,52 gr/ml
·         Bobot piknometer + peluru + air :
§  ZnO : 1,06 gr/ml-1
§  Parasetamol : 1,01 gr/ml-1
§  Asam Salisilat : 0,92 gr/ml-1
§  Asetosal : 1,008 gr/ml-1
Sedangkan menurut literatur :
·         Air : 1 gr/ml
·         Etanol : 0,78 gr/ml
·         Aseton : 0,79 gr/ml
·         Kloroform : 1,49 gr/cm3
·         ZnO : 5,61 gr/cm3
·         Parasetamol : 1,26 gr/cm3
·         Asam Salisilat : 1,44 gr/cm3
·         Asetosal : 1,4 gr/cm3
Jadi nilai kerapatan dari bobot jenis yang mendekati adalah nilai kerapatan sejati
Terdapat penyimpangan hasil dalam percobaan ini. Factor-faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan yaitu :
1.      Adanya kontaminan
2.      Kemurnian zat
3.      Suhu
4.      Proses penyimpanan
5.      Cara pengerjaan
6.      Kebersihan



1 komentar:

  1. What is 1xBet Korean Sportsbook? - Legitbet
    How to Register at 1xBet. Asianbook is a great way to join deccasino a team, and it's very easy to get started. 1xbet korean The betting 바카라 site is well established, and

    BalasHapus